Pesantren Al-Azkiya didirikan pada tanggal 16 Maret 2013 oleh KH. Dr. Achmad Khudori Soleh, M.Ag. dan Ny. Hj. Erik Sabti Rahmawati, MA, berdasarkan dorongan dan arahan dari orang tua beliau berdua yaitu; Mbah KH. Abdul Manan dan Abah H. Anwar Fadlil. Selain itu beliau berdua juga mendapatkan motivasi dan support dari KH. Marzuki Mustamar Gasek Malang, KH. Ahmad Arif Yahya Gading Malang dan dan KH. Jirjis Ali PP Krapyak Yogyakarta. Pesantren Al-Azkiya’ Malang berlokasi di Jalan Joyosuko Metro II Dusun Joyosuko Desa Merjosari Kecamatan Lowokwaru Malang Jawa Timur Indonesia.
Dr. Khudori Soleh dan Ny. Hj. Erik Sabti Rahmawati, MA, selain pengasuh pesantren keduanya juga merupakan dosen tetap UIN Maulana Malik Ibrahim Malang. KH. Dr. Khudori Soleh merupakan santri dari berbagai pesantren, diantaranya Pesantren Bahrul Ulum Tambak Beras Jombang dan Pesantren Nurul Huda Gading Malang. Sedangkan Ny. Hj. Erik Sabti Rahmawati, MA, merupakan santri dari pesantren Nurul Jadid Paiton Probolinggo dan Pesantren Krapyak Yogyakarta.
Salah satu alasan didirikannya pesantren ini karena kekhawatiran dan keprihatinan pengasuh terhadap pergaulan para mahasiswa dan mahasiswi yang tidak terkendali dan membantu tugas orang tua untuk mendidik sang buah hati, menjaga kehormatan dan akhlak para mahasiswa dan mahasiswi serta membekali mahasiswa dengan ilmu agama yang baik.
Pembangunan Pesantren Al-Azkiya awalnya hanya dimulai dengan tanah seluas 80 meter dengan bangunan 4 lantai, berupa Musholla, 6 kamar santri, 6 kamar mandi, Parkir, Gudang dan Jemuran. Pada awal pembangunan, sudah ada 13 orang yang ingin nyantri di Pesantren Al-Azkiya, akhirnya untuk sementara waktu mereka tinggal di ruang tamu rumah ndalem dikarenakan bangunan pesantren belum siap ditempati. Namun di tahun yang sama saat pembangunan pembangunan sudah selesai, semua kamar telah terisi penuh dengan 34 santriwati. Saat ini santri yang ada Pesantren Al-Azkiya berjumlah sekitar 120 santri. Dalam mendirikan pesantren ini, tidak ada subsidi maupun donasi dari pihak lain, hanya dana dari pengasuh sendiri dengan pembangunan yang membutuhkan waktu sekitar 9 bulan. Setelah beberapa kali perluasan lahan dan penambahan bangunan, saat ini Pesantren Al-Azkiya memiliki Tanah dengan luas + 600 M, Musholla, Aula, 22 Kamar Santri, 23 kamar mandi, 2 dapur santri dan parker yang memadai.
Kurikulum yang digunakan di Pesantren Al-Azkiya adalah tahassus atau dengan kata lain bandongan, mengkaji kitab secara klasikal bersama asatidz dan asatidzah. Namun rencana kedepan akan diadakan madin, kajian kitab dengan model sorogan dan juga program tahfidz.
Pesantren Al-Azkiya juga berusaha untuk menambah wawasan para mahasiswi dengan mendatangkan ilmuwan, cendekiawan dan pakar-pakar yang bertaraf nasional dan internasional untuk memberikan kuliah tamu. Narasumber kuliah tamu nasional diantaranya: KH. D Zawawi Imron, Dr. Mahrus El Mawa, Dr. Faqihuddin Abdul Kadir, KH. Marzuki Wahid, Dr. Abdur Rozaki, Dr. Nur Rofiah, Dr. Lilik Umi Kultsum, Dr. Ulil Abshar Abdala, dan lain-lain. Narasumber internasional diantaranya: Dr. Dorothi Scutzel dari Universitas Muncern Jerman, Yukari Ito dari Jepang, Rahma dari Canada AS, Dr. Sahidah dari UUM Malaysia dan lain-lain. Mereka merasa senang dapat memberikan kuliah tamu di Pesantren Al-Azkiya dan sangat mengapresiasi kegiatan santri.
Sarana dan prasarana yang ada di pesantren ini juga sangat memadai seperti Musholla dan Aula sebagai Sarana Ibadah dan Pusat belajar santri dan tersedia wifi untuk koneksi internet. Kamar santri didesain dengan nyaman sesuai dengan kapasitas santri perkamar. Kamar mandi juga didesain tersedia untuk setiap kamar, perkamar satu kamar mandi. Selain itu juga tersedia dapur umum untuk santri dan parkir kendaraan santri.
Alumni Pesantren Al-Azkiya yang tersebar di berbagai wilayah dan telah mampu membawa nama baik pesantren dalam berbagai profesi dan bidang. Ada beberapa dari mereka yang menjadi hakim di Maluku dan Makasar, menjadi dosen di UIN Makassar, UIN Jember, UIN Semarang, IAIN Pontianak dan beberapa santri juga telah mendirikan pesantren di daerahnya.
Visi Pondok Pesantren
Terwujudnya santri yang mempunyai Kekuatan Iman-Islam, professional di bidang sains dan Agama, dan berakhlaq unggul.
Misi Pondok Pesantren
Berikut daftar para asatidz dan ustadzat yang mengajarkan kitab – kitab diatas :